Isi
Peningkatan jumlah cairan aminotik, juga dikenal sebagai polihidramnion, dalam banyak kasus, terkait dengan ketidakmampuan bayi untuk menyerap dan menelan cairan dalam jumlah normal. Namun, peningkatan cairan ketuban juga dapat terjadi karena masalah lain yang mendorong peningkatan produksi cairan aminotik secara berlebihan.
Dengan demikian, penyebab utama peningkatan cairan ketuban meliputi:
- Diabetes gestasional: peningkatan jumlah gula dalam darah wanita hamil menyebabkan bayi memproduksi lebih banyak urine, meningkatkan jumlah cairan ketuban;
- Masalah gastrointestinal pada bayi: dapat menurunkan kemampuan bayi untuk menyerap cairan ketuban, dan dalam kasus ini, mungkin perlu dilakukan pembedahan setelah lahir untuk mengatasi masalah pada bayi;
- Pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal di plasenta: meningkatkan produksi cairan ketuban yang berlebihan;
- Infeksi pada wanita hamil atau bayi seperti rubella, cytomegalovirus, toksoplasmosis atau sifilis;
- Penyakit kromosom seperti sindrom Down atau sindrom Edwards.
Terlepas dari penyebabnya, peningkatan jumlah cairan ketuban tidak berarti bahwa bayi akan lahir dengan kelainan atau penyakit tertentu, karena dalam banyak kasus, bayi tersebut lahir dalam keadaan sehat sepenuhnya.
Diagnosis peningkatan cairan ketuban
Ketika nilai cairan ketuban meningkat pada hasil USG, dokter kandungan biasanya memesan tes diagnostik lainnya, seperti USG, amniosentesis atau tes glukosa yang lebih rinci untuk menilai apakah ibu hamil atau bayi mengidap penyakit yang mungkin meningkatkan jumlahnya. cairan ketuban.
Bagaimana pengobatan cairan ketuban meningkat
Perawatan untuk peningkatan cairan ketuban biasanya tidak diperlukan, hanya disarankan untuk melakukan konsultasi rutin dengan dokter kandungan untuk menilai jumlah cairan ketuban. Namun, bila masalahnya disebabkan oleh suatu penyakit, seperti diabetes gestasional, dokter mungkin menyarankan Anda menangani masalah ini untuk mengontrol produksi cairan ketuban. Cari tahu bagaimana pengobatannya pada: Diabetes gestasional.
Dalam kasus yang paling parah, di mana peningkatan cairan ketuban menyebabkan persalinan atau gejala seperti kesulitan bernapas dan sakit perut, dokter kandungan dapat merekomendasikan untuk mengeluarkan sebagian cairan dengan jarum atau menggunakan obat-obatan, seperti Indometasin, yang membantu menurunkan produksi urin bayi dan, akibatnya, menurunkan jumlah cairan ketuban.
Konsekuensi peningkatan cairan ketuban
Konsekuensi utama kehamilan dengan peningkatan cairan ketuban meliputi:
- Kelahiran prematur karena pecahnya kantong air secara dini;
- Pertumbuhan dan perkembangan janin yang berlebihan;
- Detasemen plasenta;
- Operasi caesar.
Secara umum, semakin dini peningkatan cairan ketuban dalam kehamilan dan semakin serius masalahnya, semakin besar risiko timbulnya konsekuensi.