Isi
Tetanus adalah penyakit menular yang ditularkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang dapat ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan, saat mereka menghuni usus Anda.
Penularan tetanus terjadi ketika spora bakteri ini, yang merupakan struktur kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang, masuk ke dalam tubuh melalui beberapa lubang di kulit, seperti luka dalam atau luka bakar, misalnya. Jenis infeksi ini bahkan lebih kambuh, ketika luka terjadi akibat kontak dengan benda yang terkontaminasi, seperti kuku yang berkarat.
Karena luka sangat umum terjadi selama hidup, dan tidak selalu dapat dilindungi dari kontak dengan bakteri, cara terbaik untuk mencegah munculnya tetanus adalah dengan memvaksinasi dengan vaksin tetanus, selama masa kanak-kanak dan setiap 10 tahun. Selain itu, mencuci semua luka dan goresan juga membantu menurunkan risiko terkena penyakit.
Cari tahu lebih lanjut tentang vaksin tetanus dan kapan harus meminumnya.
Bagaimana cara mendapatkannya
Meski merupakan penyakit menular, tetanus tidak ditularkan dari orang ke orang. Cara paling umum untuk terkena tetanus adalah melalui:
- Luka kotor dengan air liur atau kotoran hewan, misalnya;
- Luka akibat benda tajam, seperti paku dan jarum;
- Lesi disertai jaringan nekrotik;
- Goresan yang disebabkan oleh hewan;
- Luka bakar;
- Tato dan tindikan;
- Benda berkarat.
Selain bentuk biasa, tetanus dapat ditularkan lebih jarang melalui luka dangkal, prosedur pembedahan, gigitan serangga yang terkontaminasi, patah tulang terbuka, penggunaan obat intravena, infeksi gigi dan suntikan intramuskular.
Penularan tetanus terjadi ketika spora agen penyebabnya menembus kulit melalui luka, yang dapat menyebabkan otot kaku dan kejang. Ketahui apa saja gejala tetanus.
Selain itu, tetanus juga dapat ditularkan ke bayi baru lahir melalui kontaminasi puntung pusar saat melahirkan. Infeksi pada bayi baru lahir cukup serius dan perlu diidentifikasi serta ditangani secepat mungkin.
Bagaimana menghindari tertular tetanus
Cara paling umum dan utama untuk menghindari tetanus adalah melalui vaksinasi pada bulan-bulan pertama kehidupan, yang dilakukan dalam tiga dosis dan bertujuan untuk merangsang produksi antibodi yang melindungi organisme dari agen penyebab penyakit. Efek vaksin ini tidak bertahan seumur hidup, jadi sebaiknya minum booster setiap 10 tahun. Pelajari lebih lanjut tentang vaksin tetanus.
Cara pencegahan lainnya adalah melalui vaksin dTpa, disebut juga dengan vaksin tiga bakteri aseluler untuk orang dewasa, yang menjamin perlindungan terhadap difteri, tetanus dan batuk rejan.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya tetanus, penting untuk memperhatikan dan merawat luka, menjaga agar tetap tertutup dan bersih, selalu cuci tangan, hindari keterlambatan proses penyembuhan dan tidak menggunakan benda tajam bersama, seperti jarum suntik.
Dibuat oleh: Tim Editorial Tua Saúde